Kamis, 14 Mei 2020

CARA MENGUKUR TEGANGAN DC

TEGANGAN DC

Cara Mengukur Tegangan DC- Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh para hobiist elektronika yaitu mengukur tegangan DC.Seberapa pentingkah sehingga harus dikuasai?Sangat Vital. Perlu anda ketahui sebagian besar peralatan elektronika menggunakan tegangan DC Walaupun saat ini peralatan elektronika sudah terintegrasi dengan Power Suply yang mampu mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC namun pada dasarnya yang dibutuhkan oleh rangakaian peralatan elektronika adalah tegangan DC.Bekerja atau tidaknya suatu peralatan elektronika tergantung dari tegangan yang masuk keperalatan tersebut kalau tegangannya sesuai otomatis langsung bekerja 

Namun kalau tegangannya kurang atau lebih kemungkinan peralatan tidak bisa bekerja bahkan kalau tegangannyaberlebihan bisa merusak komponen.Bagaimana Anda tahu kalau tegangannya sudah sesuai dengan kebutuhan rangkaian? Tentu dengan mengukur tegangan tersebut Bukan?Lalu bagaimana cara mengukur tegangan DC? Peralatan yang digunakan adalah Multimeter(Digital/Analog) langkah-langkahnya sebagai berikut.


Berikut ini cara mengukur tegangan DC

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
  2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter).**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.







E N J O Y    F O R    Y O U    :)



Rabu, 11 Maret 2020

RESISTOR

Pengertian Resistor

Hasil gambar untuk PENGERTIAN RESISTOR

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.


Fungsi-fungsi Resistor

Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Sebagai Pembatas Arus listrik
  • Sebagai Pengatur Arus listrik
  • Sebagai Pembagi Tegangan listrik
  • Sebagai Penurun Tegangan listrik

Simbol Resistor

Berikut adalah simbol resistor dalam bentukgambar ynag sering digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika.

resistor,definisi resistor,rumus resistor,jual resistor,harga resistor



Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.




E N J O Y    F O R    Y O U 


JENIS KAPASITOR

A. KAPASITOR TETAP

Kapasitor tetap adalaha kapasitor yang nilai kapasitansinya tidak dapat dirubah dan nilainya sudah ditetapkan oleh pabrik pembuatanya. Bentuk dan ukuran kapsitor tetap bermacam-macamdan berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung dari bahan pembuatnya.

Berikut ini yang termasuk kapasitor tetap

Kapasitor keramik

Hasil gambar untuk kapasitor keramik

Dinamakan kapasitor keramik, karena kapasitor ini bahan dielektrikumnya terbuat dari keramik. Kapasitor keramik memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Kapasitor ini cukup stabil sehingga sering dipakai dalan rangkaian elektronika. Nilai kapasitansi kapasitor ini biasanya dituliskan dalam kode warna, namun ada juga yang dituliskan langsung pada badannya menggunakan angka.

Kapasitor keramik merupakan kapasitor yang isolatornya terbuat dari keramik serta memiliki bentuk tipis atau persegi empat. Kapasitor jenis ini dapat dipasang secara bolak balik karena tidak mempunyai arah atau polaritas. Umumnya nilai kapasitor keramik yaitu antara 1pf sampai dengan 0,01pf.

Kapasitor polyester

Hasil gambar untuk kapasitor polyster

Peranan plastik ternyata tidak terbatas hanya dibuat sebagai kantong atau peralatan rumah tangga, tetapi juga ikut berperan di dalam pembuatan komponen elektronika yaitu kapasitor. Kapasitor plastik sangat populer dalam penggunaannyadan dalam bidang elektronika dikenal dengan nama kapasitor polyester. Pada umumnya kapasitor ini dibuat dengan bentuk yang kecil dan pipih. Kapasitor ini tidak memiliki polaritas sehingga dalam pemasangannya tidak akan sulit. Pencantuman kapasitansinya biasanya dalam kode warna.

Kapasitor polyester yaitu kapasitor yang mempunyai bentuk persegi empat dan terbuat dari bahan polyester. Kapasitor ini dapat dipasang terbalik dalam rangkaian elektronika.

Kapasitor kertas

Hasil gambar untuk kapasitor kertas
Dikatakan kapasitor kertas karena bahan dielektrikumnya terbuat dari bahan kertas. Kapasitor jenis ini sudah lahir sejak generasi pertama dimana pada waktu itu masih menggunakan tabung hampa. Kapasitor jenis ini sekarang ini sudah jarang dan hampir tidak digunkan lagi. Dalam pemasangan kapasitor ini tidak akan menjadi masalah karena tidak dilengkapi dengan polaritas.besarnya kapasitansi dari kapasitor jenis ini adalah 100 pF sampai 6800 pF.


Kapasitor mika

Hasil gambar untuk kapasitor mika


Kapasitor mika adalah komponen yang lahir sejak generasi pertama dan masih banyak digunakan sampai sekarang karena keandalannya tinggi disamping memiliki sifat yang stabil dan toleransinya rendah. Sesuai dengan namanya kapasitor ini dielektrikumnya terbuat dari bahan mika. Pemakaian dari kapasitor jenis ini adalah pada rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi tinggi. Besarnya kapasitansi dari kapasitor ini adalah 50 sampai 10.000 μF


Kapsitor elektrolit

Hasil gambar untuk kapasitor elektrolit


Kapasitor elektrolit merupakan kapasitor yang isolatornya terbuat dari bahan elektrolit dengan bentuk tabung atau silinder. Kapasitor jenis ini pada umumnya sering digunakan dalam rangkaian elektronika yang membutuhkan kapasitas yang tinggi. Kapasitor elektrolit mempunyai polatritas dengan arah postif dan juga negatif serta memakai bahan aluminium sebagai pembungkus dan sebagai terminal negatifnya.

Biasanya nilai kapasitor elektrolit berkisar antara 0,47µF hingga ribuan microfarad (µF). Namun, harus diperhatikan bahwa kapasitor jenis ini apabila pemasangan polaritasnya terbalik dan melampaui batas tegangannya dapat mengakibatkan ledakan.


Kapasitor tantalun

Hasil gambar untuk kapasitor tantalum

Kapasitor tantalun ini mempunyai polaritas arah yang positif dan negatif serta bahan isolatornya terbuat dari elektrolit. Bahan yang digunakan yaitu bahan logam tantalun sebagai terminal positifnya. Kapasitor jenis ini dapat beroperasi pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan kapasitor elektrolit serta mempunyai kapasitas yang lebih besar dengan dikemas dengan ukuran yang kecil. Maka dari itu kapasitor ini merupakan jenis kapasitor yang tergolong mahal.


B. KAPASITOR VARIABEL

Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :



1. VARCO (Variable Condensator)

VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF

2. TRIMMER 

Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.





E N J O Y    F O R    Y O U


KAPASITOR

Pengertian Kapasitor



Kapasitor adalah salah satu jenis elektronika yang memiliki kemampuan menyimpan arus listrik selama batas waktu tertentu. Kapasitor juga bisa di sebut dengan kondaktor yang memiliki sifat yang pasif.

Kapasitor di temukan oleh ilmuwan Michael Feraday lahir 1791 dan meninggal tahun 1867. Nama belakang tersebut di gunakan sebagai satuan (F). 1 Farad (F) sama dengan 9 x 101 Cm2. Kata “kondensator” sendiri pertama kali disebut oleh seorang ilmuan berkebangsaan Italia bernama Alessandro Volta pada tahun 1782.


Fungsi Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika

Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.

Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :
  • Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
  • Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
  • Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
  • Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
  • Sebagai Kopling
  • Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
  • Sebagai Penggeser Fasa
  • Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)

Prinsip Pembentukan Kapasitor
Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum).

Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.

Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.




Gambar diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk.

Besaran Kapasitansi Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya muatan listrik dengan tegangan kapasitor.

C = Q / V


Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885 D/d.

Maka kapasitasnya dalam satuan piko farad D = luas bidang plat yang saling berhadapan dan saling mempengaruhi dalam satuan cm2. d = jarak antara plat dalam satuan cm. Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad.

Dalam kenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1 mikrofarad sampai beberapa milifarad.




E N J O Y    F O R    Y O U


CARA MENGUKUR TEGANGAN AC

TEGANGAN AC

Sebelum melakukan pengukuran tegangan hendaknya kita sudah bisa memperkirakan berapa besar tegangan yang akan diukur, ini digunakan sebagai acuan menentukan Batas Ukur yang harus digunakan.

Pemilihan batas ukur yang tepat hendaknya harus lebih tinggi dari tegangan yang diukur. 
Contoh : untuk pengukuran tegangan PLN, diketahui jenis tegangan-nya adalah AC dan besar tegangan adalah 220 VAC, sehingga batas ukur yang harus digunakan adalah 250 atau 1000. Jika tidak diketahui nilai tegangan yang akan diukur, pilih batas ukur tertinggi.


Berikut ini adalah ilustrasi gambar pengukuran tegangan AC PLN dirumah.



Langkah pengukuran tegangan listrik dengan Multimeter:
  1. Persiapkan alat ukur seperti multimeter/ Multitester atau Avometer
  2. Arahkan saklar selector menunjukkan 250 VAC atau 1000 Volt. Hal ini karena tegangan yang kita perkirakan tidak melebihi 250 maka kita bisa memakai x250 saja.
  3. Selanjutnya tempelkan pencolok merah atau bahasa kerennya Probe red ke salah satu lubang cabang listrik dirumah.
  4. Selanjutnya pencolok hitam tempelkan ke lubang satunya. Biasanya disebut fuse dan ground.
  5. Perhatikan arah jarum multimeter menunjuk kearah berapa?. Lihat nilai 0 – 250 ya.
  6. Karena selektor diarahkan ke 250 maka nilai yang ditunjuk adalah tegangan listrik dirumah. Jika kita mengarahkan saklar selektor ke 1000, maka cara menghitungnya adalah: 1000 dibagi skala maksimum (250) dikali dengan nilai yang ditujuk.



Untuk penerapan pengukuran yang lain kita lakukan hal yang sama misalnya output trafo step down yang merupakan tegangan AC. Untuk mengukurnya tentukan batas ukur terlebih dahulu dengan mengacu pekiraan nilai yang tertera pada trafo tersebut. Kemudian sentuhkan ujung probe multimeter ke masing-masing terminal outpu trafo yang akan diukur. Tentu saja terminal trafo primer trafo harus terhubung tengangan PLN.



E N J O Y   F O R   Y O U  : )



PENGERTIAN ARUS LISTRIK

Pengertian Arus Listrik (Electric Current) 

Arus listrik atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Electric Current adalah muatan listrik yang mengalir melalui media konduktor dalam tiap satuan waktu. Muatan listrik pada dasarnya dibawa oleh Elektron dan Proton di dalam sebuah atom. Proton memiliki muatan positif, sedangkan Elektron memiliki muatan negatif. Namun, Proton sebagian besar hanya bergerak di dalam inti atom. Jadi, tugas untuk membawa muatan dari satu tempat ke tempat lainnya ini ditangani oleh Elektron. Hal ini dikarenakan elektron dalam bahan konduktor seperti logam sebagian besar bebas bergerak dari satu atom ke atom lainnya.

Aliran Arus Listrik

Pada teori aliran arus listrik, kita mengenal ada dua teori tentang aliran arus listrik yaitu aliran arus listrik konvensional (conventional current flow) dan aliran elektron (electron flow).
Aliran Arus Listrik Konvensional (Conventional Current Flow)

Secara konvensional kita sering menyebutkan bahwa aliran listrik dalam suatu rangkaian elektronika adalah mengalir dari arah positif (+) ke arah negatif (-). Arah aliran arus konvensional ini adalah aliran arus yang menggunakan prinsip muatan, dimana arus listrik atau current sering didefinisikan sebagai aliran muatan listrik positif pada suatu penghantar dari potensial tinggi ke potensial rendah. Namun arah aliran arus listrik ini berlawanan dengan prinsip aliran elektron pada suatu penghantar. Konsep rangkaian dengan aliran arus listrik konvensional ini digunakan untuk mempermudahkan pemahaman terhadap arah aliran muatan listrik yaitu dari postif ke negatif.

Aliran Elektron (Electron Flow)

Arah aliran Elektron ini berlawanan dengan arah aliran arus listrik konvensional. Karena pada dasarnya elektron adalah partikel yang bermuatan negatif dan bergerak bebas yang ditarik ke terminal positif. Dengan demikian, arah aliran listrik pada suatu rangkaian adalah aliran elektron dari kutub negatif baterai (katoda) dan kembali lagi ke kutub positif baterai (anoda). Jadi arah aliran elektron adalah dari arah negatif (-) ke arah positif (+).

MENGAPA ADA ARUS?
karena ada
  1. muatan yang bergerak 
  2. kecepatan pada muatan listrik 
  3. percepatan yang dialami muatan 
  4. gaya ( F= m.a ) 
  5. medan listrik 
  6. beda potensial 
Pengertian Arus AC dan DC

Arus Listrik AC adalah merupakan jenis arus yang tidak mengalir secara searah. Melainkan bolak-balik. Arus AC memiliki nilai dan arah yang selalu berubah-ubah dan akan membentuk suatu gelombang yang bernama gelombang sinusoida.

Pada arus listrik AC, dikenal yang namanya frekuensi. Yang mana besarnya frekuensi ini berbeda-beda di setiap negara.

Di Indonesia, arus listrik AC yang ditetapkan oleh PLN memiliki frekuensi sebesar 50 Hertz. Sedangkan tegangan standar untuk arus bolak-bali 1 fasa di Indonesia adalah 220 Volt.

Arus Listrik DC merupakan jenis arus yang mengalir secara searah. Awalnya arus DC dikira mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif.

Namun kini banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa sebenarnya arus listrik DC mengalir dari Kutub negatif ke kutub positif.

Aliran inilah yang menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif yang membuatnya seperti terlihat mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Pada arus DC, tegangan listrik memiliki nilai dan arah yang tetap.

Contoh penggunaan dari arus DC dalam kehidupan sehari-hari juga cukup banyak. Seperti pada handphone, laptop, radio, dan komputer.



E N J O Y  D I  B L O G  I N I  : )


Rabu, 26 Februari 2020

macam instalasi listrik

MACAM-MACAM INSTALASI LISTRIK


Berdasarkan pemakaian tenaga listrik dan tegangannya, macam-macam instalasi listrik adalah :
A. Menurut arus listrik yang disalurkan
1. Instalasi Arus Searah.
Instalasi arus searah pada umumnya bekerja pada tegangan 110 V, 220 V dan 440 V, di Indonesia penggunaannya adalah industri yang berdasarkan elektronika seperti PT KAI { Kereta Api Indonesia } pada pelayanan KRL { Kereta Api Listrik }. Instalasi ini sudah jarang digunakan karena hanya digunakan pada pabrik (industri), rumah tangga tertentu, kapal laut, dan lain-lain. Alat pembangkit arus searah ialah generator arus searah dan listrik tenaga matahari (Solar Cell).
2. Instalasi Arus Bolak-Balik.
Instalasi arus bolak-balik pada umunya bekerja pada tegangan 110 V, 220 V, 380 V, 500 V, 1000 V, 3000 V, 5000 V, 6000 V, 10.000 V dan 15.000 V. Di Indonesia jaringan dari PT. PLN tegangan yang digunakan adalah 220 V dan 380 V dan penggunaannya banyak dipakai untuk rumah tangga, industri, komersial dan penerangan jalan umum. Alat untuk membangkitkan arus bolak-balik digunakan alternator dan inverter.

B. Menurut tegangan yang digunakan 
a. Instalasi tegangan tinggi {30 KV, 70 KV, 150 KV, 250 KV} 
Dipergunakan pada saluran transmisi, karena mengalirkan daya yang besar pada tegangan tinggi selama arus baliknya kecil, sebagai muatan transmisinya tenaganya kecil.
b. Instalasi tegangan menengah {20 KV}  
Dipergunakan pada pusat pembangkit listrik arus bolak-balik pada saluran distribusi, instalasi tenaga pada induk.
 c. Instalasi tegangan rendah {110 V, 220 V, 380 V} 
Dipergunakan pada saluran distribusi, instalasi penerangan rumah tangga, PJU (Penerangan Jalan Umum), komersil.
C.  Menurut pemakaian tenaga listrik  
a. Instalasi penerangan / instalasi cahaya
Untuk instalasi penerangan PT. PLN menyalurkan arus bolak-balik 127V (sistem lama) dan mulai tahun 1980an sampai dengan sekarang menggunakan tegangan 220V pada arus bolak-balik.
b. Instalasi tenaga 
Instalasi tenaga, adalah instalasi yang mengubah energi listrik menjadi energi lain, misal instalasi untuk motor listrik. Sistem lama PT.PLN menggunakan arus bolak-balik 127V dan sistem baru dengan menggunakan tegangan 380V instalasi tenaga ini biasa dipakai bersama untuk penerangan maupun tenaga.

D. Instalasi listrik khusus 

Instalasi listrik khusus biasanya digunakan pemakaian alat-alat, atau pada induksi-induksi yang memerlukan tenaga listrik untuk keperluan saluran seperti pada beberapa
contoh berikut :

 -     Instalasi listrik pada kereta api, mobil, kapal laut, pesawat terbang

 -     Instalasi listrik pada pemancar radio, TV, telepon, telegram, radar

 -     Instalasi listrik pada industrii pertambangan dan lain-lain.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan manusia membuat instalasi air dan gas di bawah tanah, sedangkan instalasi listrik, telepon dan TV dibuat di permukaan tanah (saluran udara). Tapi kini seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan bahan material konduktor dan isolator, dengan begitu saluran udara dapat dipindahkan menjadi saluran bawah tanah. Di Indonesia pembangunan instalasi listrik yang awalnya mengunakan saluran udara sekarang telah mulai dibangun saluran bawah tanah.